Berkendara di jalan raya itu ibarat bermain strategi: selain fokus pada kecepatan dan arah, kita juga harus pintar memilih siapa “tetangga jalannya”. Ada kendaraan yang enak banget kalau kita berada di belakangnya—laju stabil, lampu sein jelas, dan pengemudinya santun.
Tapi ada juga yang bikin kita geleng-geleng kepala: salah langkah sedikit, bisa repot urusannya. Nah, berikut 5 kendaraan yang sebaiknya jangan mau berada di belakangnya, versi Langit Biru:
1. Mobil Angkut Ayam
Kalau kamu pernah berada di belakang mobil angkut ayam, pasti paham alasannya. Bukan cuma bau khas yang bikin “uji nyali pernapasan”, tapi bulu-bulu ayam juga bisa beterbangan, masuk ke helm, bahkan nempel di baju. Belum lagi kalau ada kotoran ayam yang jatuh di jalan. Dijamin perjalanan jadi kurang nikmat.
Tips: Jaga jarak dan segera ambil jalur lain. Percayalah, udara segar itu mahal.
2. Mobil Angkut Material Konstruksi
Truk penuh pasir, batu, atau kerikil sering kali jadi sumber “hujan batu gratis”. Tutup terpal kadang tidak rapat, dan material bisa berjatuhan di jalan. Selain merusak bodi kendaraan, bisa juga bikin ban bocor mendadak.
Tips: Kalau terpaksa di belakangnya, perhatikan jarak aman. Lebih baik lagi, segera cari kesempatan menyalip dengan aman.
3. Mobil Angkutan Umum
Angkot atau bus kota punya gaya khas: berhenti mendadak, ngetem sembarangan, atau tiba-tiba nyalip tanpa aba-aba. Kalau kita ada di belakangnya, siap-siap kena “efek rem mendadak” yang bikin jantung berdebar.
Tips: Jangan terpancing emosi. Anggap saja sedang ikut “simulasi defensive driving” gratis dari jalan raya.
4. Pengendara Ibu-Ibu
Bukan bermaksud meremehkan, tapi stereotip “ibu-ibu naik motor belok kanan sein kiri” memang sering terjadi. Fokus mereka kadang terbagi antara jalan, anak di boncengan, dan belanjaan di keranjang.
Tips: Santai saja, beri ruang ekstra. Ingat, keselamatan lebih penting daripada ego di jalan.
5. Pengendara Merokok
Ini salah satu yang paling mengganggu. Abu rokok beterbangan ke wajah kita, puntung rokok bisa saja dibuang sembarangan dan mengenai kendaraan di belakang. Selain mengotori udara, juga berbahaya bagi pengendara lain.
Tips: Segera ambil jarak, jangan sampai puntung rokok jadi “oleh-oleh” di kaca helm atau dashboard.
Penutup
Berkendara itu bukan cuma soal teknik mengemudi, tapi juga seni membaca situasi. Mengetahui siapa yang ada di depan kita bisa jadi faktor penting untuk keselamatan. Jadi, kalau bertemu dengan lima kendaraan di atas, jangan ragu untuk mencari posisi aman. Ingat, lebih baik kehilangan satu menit dalam hidup daripada kehilangan hidup dalam satu menit.
Komentar
Posting Komentar