Langsung ke konten utama

Menikah Menambah Masalah?

"Menikah tuh cuma nambah nambah masalah aja!" kata orang yang belum siap nikah tapi memilih menikah.

Kalau ada yang bilang menikah itu menambah beban atau masalah, menurut aku tentu itu salah. Apakah dengan tidak menikah tidak akan ada masalah? tentu tetap ada bukan?

Antara masalah dan menikah itu bukan jadi suatu kesamaan yang linear, menikah atau tidaknya seseorang masalah akan selalu hadir dikehidupan manusia. Percayalah masalah itu akan hadir tiap harinya, bagaimana kita menyelesaikan masalah itulah yang membuat kita semakin kuat, semakin dewasa dan semakin bijak.

Setiap orang memiliki masalah, dan setiap masalah tidak akan berhenti hadir dikehidupan setiap orang. Sekalipun masalah itu terselesaikan, akan hadir masalah-masalah yang mungkin jauh lebih besar dari sebelumnya. 

Sedangkan menikah adalah sebuah ikatan yang menyatukan seseorang dengan orang lainnya, dan menurut aku justru ini yang membuat kita dapat menjadi tim. Jika sebelum menikah biasa menghadapi masalah sendirian, maka setelah menikah dapat membagi masalah dan membagi tugas dengan pasangan atau suami dan istri. Sehingga dalam hal ini tentu tupoksi masalah yang dihadapi dapat terasa lebih ringan karena kita tidak lagi memikirkan dan menyelesaikan masalah sendirian.

Namun perlu diketahui bahwa menikah bukanlah sebuah penyelesaian semua masalah jadi perlu diingat menikah adalah pilihan untuk mengarungi kehidupan bersama pasangan.

Untuk menghindari banyaknya masalah saat sudah menikah tentu diperlukannya persiapan yang juga penting dan perlu pemikiran yang matang sebelum melangsungkan pernikahan. Beberapa masalah yang dihadapi sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu dan persiapan menikah seperti materi, mental dan ilmu menikah perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk menikah. Kebanyakan orang yang mengatakan menikah menambah masalah itu karena mereka menikah dalam kondisi yang memang belum siap, baik secara materi, mental ataupun ilmu yang dimiliki. Karena menikah itu tidak hanya sehari, seminggu, sebulan atau setahun saja melainkan keputusan yang dijalankan seumur hidup.

Berkomunikasi dan menjalankan tugas sebagai suami dan istri dengan sebaik mungkin dapat menghindari masalah internal yang hadir. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer...

Perspektif Hidup

  Bukan sebuah hal yang egois jika kita memiliki ambisi dan terkesan kurang simpatis terhadap orang lain, karena kita adalah pemeran utama dalam setiap series kehidupan kita. Tentang bagaimana orang lain itu hanya bagaimana kita menyikapinya saja. Mungkin kita hanya peran pembantu dikehidupan orang lain dan itu menjadi hal yang wajar karena mereka pun kita anggap demikian. Jadi kalimat "hidup tuh bukan tentang lu doang!" itu agak kurang pas, tapi ya balik lagi bahwa definisi hidup itu berbeda-beda karena setiap orang memiliki perspektif masing-masing dalam menjalaninya.