Langsung ke konten utama

Fakta Unik di Kota Bandung, Jawa Barat

Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia, dengan urutan ke-4 setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Mendengar kata Bandung tentu banyak hal yang menarik dan mengingatkan akan kesan yang melekat pada Bandung. Banyak argumen dan deskripsi dari tiap orang tentang Bandung, yang dapat dibahas dan diceritakan, karena setiap orang yang berkunjung ke Bandung memiliki penilaian tersendiri akan Bandung.

Bandung yang akrab disapa dengan kota kembang dan kota paris van java ini memiliki banyak kenangan dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa dan dunia. Banyak pristiwa penting yang terjadi di Bandung seperti tragedi "Bandung Lautan Api", Konferensi Asia-Afrika, film pertama Indonesia ditayangkan di Bandung (film "Lutung Kasarung" 31 Desember tahun 1929), Perguruan Tinggi pertama Indonesia di Bandung ("Techinsche Hoogenschool the Bandoeng" 3 Juli 19 20 pada pemerintahan Hindia Belanda) dan lain sebagainya.

Selain dari sejarah yang cukup ramai daya tarik Bandung terdiri dari berbagai sektor lain diantaranya sebagai pusat fashion, surganya kuliner dan kota wisata. Namun demikian adapun fakta unik lainnya yang mungkin jarang orang sadari seperti :

1. Pusatnya Tukang Batagor

Sebagai surganya kuliner tentu banyak varian makanan khas dari Bandung yang menjadi ciri khusus sebagai pelengkap dalam kunjungan atau wisata ke Bandung seperti, Mie Kocok Bandung, Batagor Bandung, Colenak, Bandros, Cuanki dan lain-lain. Batagor sebagai jajanan yang mungkin sudah tersebar dan juga ada di kota-kota lain menjadi salah satu yang unik. Meskipun secara umum tidak se-khas Mie Kocok karena keberadaannya sudah banyak di daerah lain namun perlu di ketahui jajanan Baso Tahu Goreng ini tetap eksis di Kota Bandung. Jika kalian sadari keberadaan pedagang atau tukang Batagor ini sangatlah mudah di temui di Bandung, dengan jarak antar tukang Batagor berkisar 100-300 meter kita akan menemui pedagang kaki lima yang berjualan Batagor berikutnya. Hampir di setiap tempat umum seperti sekolah, pasar, terminal dan tempat ramai lainnya terdapat tukang Batagor.

2. Lampu Merah Ga Bisa Belok Kiri?

Perlu diketahui untuk kalian yang berkunjung ke Bandung dengan berkendara secara mandiri harus berhati-hati. Mengapa demikian? jika kalian sadari di persimpangan jalan di Bandung saat lampu hijau dan kalian mencoba belok ke kiri maka akan ada momentum dimana kendaraan yang dihadapan kita juga ikut berjalan. Hal ini tentu sangat beresiko adanya tabrakan, namun jika kita perhatikan dalam kondisi ini tidak ada pengendara yang salah karena memang keduanya memiliki hak untuk berjalan karena lampu hijau. Hampir seluruh persimpangan di Bandung memiliki konsep lampu lalu lintas seperti ini, sehingga perlu diperhatikan dan tetap hati-hati saat berkendara di Bandung.

3. Pegunungan Mengelilingi Kota

Bandung secara Geografis di kelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi daerahnya menjadi cekung atau mirip dengan sebuah mangkuk dimana kehidupan kota berada di tengah mangkuk. Gunung dan pegunungan yang mengelilingi Bandung diantaranya, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Manglayang, Gunung Putri Lembang, Gunung Puntang, Gunung Burangrang, Gunung Patuha dan lain sebagainya. Dengan kondisi tersebut menjadikan Bandung sebagai salah satu kota wisata dengan Gunung dan Pegunungan yang ada menjadi daya tarik wisata alam. Namun demikian dengan nuansa alam yang luar biasa tersebut, juga perlu diperhatikan akan adanya sesar aktif dan sebagian gunung api yang masih aktif dengan mengikuti intruksi dan pemahaman bencana agar berwisata ke alam Bandung tetap dapat dinikmati.

4. Tukang Parkir Dimana-mana

Pernah kesal karena dimintai biaya parkir? baru turun sebentar sudah ditagih bayar parkir? belanja kurang dari 10.000 rupiah harus dikenakan biaya parkir? tentu pengalaman-pengalaman tersebut sangatlah menyebalkan. Kadang kala kita merasa membayar parkir dengan belanjaan yang tidak terlalu mahal dan waktu yang singkat itu sangat tidak worth it. Hal demikian akan sering kita temui jika kita berkunjung ke Kota Bandung, karena hampir setiap tempat di Bandung dijaga oleh tukang parkir. Tukang parkir yang ada di Kota Bandung bukan hanya berjaga di lokasi yang besar saja melainkan tempat-tempat sederhana seperti lingkup pedagang kaki lima. Meski demikian tentu ada nilai positif yang diterima, menjadikan Bandung lebih aman dan lebih tertib dengan catatan tukang parkir memiliki rasa tanggung jawab.

5. Banyak Cafe Aestetik

Bandung memiliki definisi suasananya sendiri, banyak yang setuju jika kita sebut Bandung sebagai kota yang romantis. Selain suasana yang khas dan tata ruang kota yang aestetik, kita juga akan dengan mudah menemukan tempat-tempat nongkrong ala anak senja. Berkeliling Kota Bandung saat malam hari tentu akan dengan mudah kita jumpai lokasi-lokasi astetik salah satunya cafe. Kota Bandung sendiri memiliki banyak cafe menarik yang aestetik dan nyaman untuk menjadi tempat makan, bersantai, nongkrong, bahkan kerja ataupun mengerjakan tugas. Setiap cafe memiliki tema dan nuansa yang berbeda meskipun terbilang banyak namun cafe dengan tema khas menjadi salah satu bentuk marketing agar pengunjung mudah mengingatnya, selain itu juga cafe di Bandung memiliki menu dan harga yang juga bervariasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hal Tentang Kota Medan, Sumatera Utara

  Medan  adalah   ibu kota   provinsi   Sumatera Utara ,   Indonesia .  Sejarah Medan  berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh  Guru Patimpus  di pertemuan  Sungai Deli  dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan  Kesultanan Deli , sebuah kerajaan  Melayu . Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari  Inggris  pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah  Hindia Belanda  memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan  Karesidenan Sumatera Timur . Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Beikut adalah 10 hal menarik mengenai Kota Medan : 1. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di   Indonesia   setelah   DKI Jakarta , dan   Surabaya   serta kota terbesar di luar Pulau   Jawa , sekaligu

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer

Petani Melahirkan Direktur

 Kali ini tentang cerita dari seorang Direktur hebat di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian. Sebut saja Asmono, beliau merupakan seorang yang terlahir dari keluarga petani. Hidup dilingkungan perkampungan yang cukup jauh dari peradaban kota. Mimpinya saat itu menjadi seorang insinyur pertanian yang hebat.  Minimnya informasi dan sarana prasarana membuat perkembangan dilingkungannya tertinggal. Insinyur merupakan sebuah pekerjaan yang sangat diimpikan banyak orang disana, dan untuk mencapainya sangatlah sulit. Banyak anak muda yang memimpikan namun usahanya belum dapat maksimal baik dari diri sendiri yang belum mampu, ataupun faktor eksternal seperti, ekonomi keluarga yang belum memadai untuk biaya kuliah yang mahal, kekurangan informasi, mindset masyarakat yang enggan untuk berpendidikan tinggi hingga arahan orang tua yang menginginkan anaknya untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya saja mengelola ladang dan sawah. Berbeda dengan anak muda kebanyakan Asmono ju