Langsung ke konten utama

Motivasi dari si Kaya

Sekitar 20 tahun yang lalu, seorang pria berpakaian lusuh, kotor dan basah dengan cangkul dan bungkusan yang ia genggam dan ditaruh dipundaknya berjalan pulang setelah mendapat giliran mengelola sawah milik keluarga. 

Dalam perjalanannya ia bertemu dengan si kaya yang sangat terkenal di kampung nya, entah apa tujuan dan maksud si kaya saat saling menyapa ia tiba-tiba berucap "di kampung ini ga ada yang bisa ngalahin anak saya, kuliah di Jakarta".

Pria itu hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanan menuju rumah nya. Sesampainya di rumah ia disambut dengan dua anak kecil yang langsung berebut untuk bersalaman. Mereka adalah anak si pria itu, istrinya membawakan ia segelas air mineral. Sedangkan kedua anaknya kembali berebut untuk melihat bungkusan yang ayahnya bawa. Suasana sore yang sangat harmonis dengan kesederhanaan yang ada, keluarga yang dipimpin si pria itu diwarnai kebahagiaan, canda tawa kerap hadir meski hidup kadang tak adil. 

Entah kenapa si pria ini selalu mengingat kata-kata si kaya, setiap malam bahkan setiap waktu kata-kata itu selalu muncul, padahal ia tidak tahu apa maksud dan tujuan si kaya mengatakan hal tersebut, sesekali ia pun berbicara dalam hatinya "aku hanyalah orang susah kalau ga berdagang ya ke sawah, mana sempat memikirkan anakku akan kuliah".

Setelah merenung dan memikirkan ungkapan dari si kaya dengan cukup lama, ia bertekad akan selalu berjuang dengan usaha dan doa agar anaknya kelak mampu berkuliah hingga menjadi manusia yang sukses.

Tiap harinya ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga terutama pendidikan untuk anak-anaknya. Tak jarang ia kerap terlilit hutang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dukungan penuh selalu ia berikan untuk anak-anaknya terhadap pendidikan, karena selain keinginan kuat untuk menguliahkan anaknya ia pun sadar akan pentingnya pendidikan. Ia percaya dengan pendidikan yang layak tentu akan merubah nasib keluarganya, dan berharap agar anak-anaknya tidak merasakan kesulitan yang ia alami.

"Setidaknya nanti setelah anak-anak lulus kuliah mereka tidak memulai semuanya dari nol, ada sedikit modal yang bisa dikembangkan. Mungkin tidak banyak tapi setidaknya ada, karena kalau materi pasti habis tapi kalau ilmu saya rasa tidak akan habis"

Waktu terus berlalu, saat ini ia sudah di karuniai 3  orang anak  dan perlahan harapan itu mulai tercapai tepat di tahun 2020 dua orang anaknya resmi menjadi sarjana, sedangkan satu diantaranya masih bersekolah menengah. Dan di tahun 2022 salah satu anaknya melanjutkan studi S2 nya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hal Tentang Kota Medan, Sumatera Utara

  Medan  adalah   ibu kota   provinsi   Sumatera Utara ,   Indonesia .  Sejarah Medan  berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh  Guru Patimpus  di pertemuan  Sungai Deli  dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan  Kesultanan Deli , sebuah kerajaan  Melayu . Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari  Inggris  pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah  Hindia Belanda  memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan  Karesidenan Sumatera Timur . Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Beikut adalah 10 hal menarik mengenai Kota Medan : 1. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di   Indonesia   setelah   DKI Jakarta , dan   Surabaya   serta kota terbesar di luar Pulau   Jawa , sekaligu

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer

Petani Melahirkan Direktur

 Kali ini tentang cerita dari seorang Direktur hebat di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian. Sebut saja Asmono, beliau merupakan seorang yang terlahir dari keluarga petani. Hidup dilingkungan perkampungan yang cukup jauh dari peradaban kota. Mimpinya saat itu menjadi seorang insinyur pertanian yang hebat.  Minimnya informasi dan sarana prasarana membuat perkembangan dilingkungannya tertinggal. Insinyur merupakan sebuah pekerjaan yang sangat diimpikan banyak orang disana, dan untuk mencapainya sangatlah sulit. Banyak anak muda yang memimpikan namun usahanya belum dapat maksimal baik dari diri sendiri yang belum mampu, ataupun faktor eksternal seperti, ekonomi keluarga yang belum memadai untuk biaya kuliah yang mahal, kekurangan informasi, mindset masyarakat yang enggan untuk berpendidikan tinggi hingga arahan orang tua yang menginginkan anaknya untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya saja mengelola ladang dan sawah. Berbeda dengan anak muda kebanyakan Asmono ju