Langsung ke konten utama

Kenapa Manusia dapat Berjalan?

 Kenapa manusia dapat berjalan? Karena memiliki kaki, apa dengan kaki saja sudah cukup sebagai syarat manusia dapat berjalan? Karena pada kaki terdapat otot dan tulang, serta sistem yang terintegrasi dengan otak sebagai pusat kendali? Jika ditelaah secara Biologi jawaban tersebut memang tidaklah salah, namun bagaimana jika kita bahas melalui sudut pandang Fisika? 

Selain faktor internal pada diri manusia yang sudah bersinergi membentuk satu kesatuan utuh sebagai makhluk hidup yang sempurna, seperti yang dapat dijelaskan secara Biologi. Kali ini dari sudut pandang Fisika akan menganalisis bagaimana manusia itu dapat berjalan. Sebagian dari kalian pasti akan menjawab karena adanya Gaya Gravitasi, jawaban ini memang tidaklah salah, namun ada gaya lain yang tentunya juga berpengaruh.

Kenapa Gaya Gravitasi dirasa kurang tepat? Karena menurut para ahli Fisika dunia hal tersebut sangatlah tidak mungkin jika Gaya Gravitasi itu hilang. Namun jika kita tetap mengasumsikan terkait ketiadaan Gaya Gravitasi maka bukan hanya tidak dapat berjalan saja, kondisi manusia, hewan, tumbuhan juga bumi sekalipun akan mengalami perubahan bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan kondisi sekarang. Bahkan dapat dipastikan bahwa tanpa Gravitasi maka tidak ada planet atau alam semesta. Sehingga Gravitasi ini merupakan salah satu yang harus ada dan dibutuhkan untuk membuat alam semesta ini bertahan.

Lalu gaya apa yang mampu membuat manusia dapat berjalan selain Gaya Gravitasi? Jawaban sederhana ialah karena adanya Gaya Gesek. Apakah kalian pernah membayangkan bagaimana kondisi bumi jika seluruh permukaannya licin tanpa gesekan? Tentu manusia tidak akan mampu berdiri tegak dan berjalan bukan? Bahkan hewan sekalipun akan kesulitan berjalan. Tanpa adanya Gaya Gesek manusia dan hewan tidak akan mampu berjalan melainkan akan meluncur atau terpeleset. Gaya Gesek sendiri hadir karena adanya permukaan kasar.

Gaya Gesek merupakan gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda atau arah kecenderungan benda bergerak. Gaya Gesek tidak hanya bekerja pada benda-benda yang padat melainkan mampu bekerja pada cair maupun gas. Gaya Gesek Statis dan Kinetis merupakan gaya gesek antara dua buah benda padat, sedangkan Gaya Stokes merupakan Gaya Gesek yang terjadi antara benda padat, cair dan gas.

Jika kita telaah bersama-sama mengenai Gaya Gesek tentu pada kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari adanya Gaya Gesek yang selalu membantu, walaupun terkadang mungkin kita tidak menyadarinya. Sehingga untuk mengetahui secara mendalam terkait Gaya Gesek kita dapat mempelajari Hukum Newton yang tentu sangat berhubungan dengan hal ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer...

Perspektif Hidup

  Bukan sebuah hal yang egois jika kita memiliki ambisi dan terkesan kurang simpatis terhadap orang lain, karena kita adalah pemeran utama dalam setiap series kehidupan kita. Tentang bagaimana orang lain itu hanya bagaimana kita menyikapinya saja. Mungkin kita hanya peran pembantu dikehidupan orang lain dan itu menjadi hal yang wajar karena mereka pun kita anggap demikian. Jadi kalimat "hidup tuh bukan tentang lu doang!" itu agak kurang pas, tapi ya balik lagi bahwa definisi hidup itu berbeda-beda karena setiap orang memiliki perspektif masing-masing dalam menjalaninya.