Arif Munarto merupakan seorang jenius, bagi saya ia bukan hanya sekedar guru Fisika namun juga panutan untuk para siswa. Beliau bukan hanya mengajar namun mampu memberikan nilai-nilai kehidupan serta teladan yang baik untuk di contoh oleh anak didiknya. Sebagai salah satu murid yang juga diajar olehnya, saya memiliki pandangan positif tentang dirinya.
Pertama kali diajar oleh beliau itu saat masih kelas X dengan mata pelajaran Fisika, nampak memang tidak ada yang istimewa saat itu, semua terasa biasa saja. Namun, lambat laun beliau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda, entah apa namun diri ini menjadi semakin tertarik dengan apa yang beliau ajarkan. Dari yang awalnya saya tidak suka dengan Fisika, hingga beliau mampu mengubah perasaan tersebut menjadi sesuatu yang membuat penasaran dan menciptakan banyak tanda tanya.
Antusias yang terbangun untuk mempelajari Fisika terus berkembang, sampai akhirnya beliau mengetahui keberadaan saya karena mungkin semakin mencolok di kelas. Beberapa kali kita menciptakan diskusi menarik di kelas, hingga pada akhirnya beliau mempercayai saya untuk menjadi kandidat Olimpiade. Tentu ini cukup mengejutkan, namun dengan rasa bangga dan senang atas kepercayaan yang telah diberikan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Saat itu sempat bingung karena ternyata bukan Olimpiade Fisika yang beliau tawarkan namun justru Olimpiade Komputer? Dengan pemikiran yang masih agak bimbang saya meng-iya-kan tawaran tersebut. Ketika saya tanyakan kenapa saya diberi kepercayaan untuk mengikuti Olimpiade Komputer? Jawabannya sangat unik, beliau hanya berkata "Karena nama kamu Dede, kaka kelas kamu juga namanya Dede ikut Olimpiade Komputer". Jawaban yang sangat jauh dari ekspektasi, karena sangat tidak ilmiah. Namun meski demikian, saya tetap meyakini pasti adanya penilaian tertentu yang telah beliau pikirkan dengan pertimbangan serta alasan yang logis, yang tidak ia sampaikan secara langsung saat itu.
Melihat perkembangan belajar saya untuk persiapan Olimpiade Komputer tidak begitu baik, sebelum akhir semester beliau meminta saya untuk coba fokus di Fisika dan mengganti menjadi kandidat Olimpiade Fisika. Dengan senang hati tentu saya menerima, namun terdapat catatan yang mana harus bersaing dengan 2 kandidat lainnya, karena hanya 2 siswa saja yang dapat mewakili sekolah.
Semua siswa kandidat Olimpiade diberi fasilitas untuk belajar oleh beliau, dengan membangun sebuah bangunan untuk belajar disertai dapur, toilet dan kamar tidur merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Sebenarnya beliau mendirikan bangunan tersebut untuk semua siswa yang memang ingin belajar namun memang didominasi oleh kandidat Olimpiade. Kandidat Olimpiade laki-laki termasuk saya memilih untuk menginap disana, memanfaatkan fasilitas yang ada dan menjadikan tempat tersebut sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Bangunan tersebut kami sebut sebagai basecamp.
Bukan hanya pak Arif saja yang baik namun keluarganya pun juga mendukung kebaikan yang ia lakukan. Tak jarang si ibu pun ikut membantu terkait memasak dan mengelola dapur karena dari semua yang menginap tidak ada perempuan. Bahkan kami yang menginap pun sering diberi makanan baik makanan berat maupun kue atau camilan untuk menemani belajar saat malam.
Siang hari di kelas, pak Arif masuk dan langsung membuatkan sebuah soal Fisika tentang Mekanika. Beliau memanggil saya untuk mengerjakan soal dan berkata "Dede kerjakan soalnya, kalau bisa setelah ini kita langsung pulang. Tapi kalau ga bisa, kalian semua salahin Dede ya karena dia ga bisa jadi ga pulang". Benar-benar sangat tertekan, setelah memakan waktu sekitar 15 menit ajaibnya soal pun terselesaikan. Saat itu pak Arif tersenyum lebar melihat jawabannya, dan senyumnya melegakan semuanya. Tekanan yang begitu besar sebelumnya langsung hilang ketika beliau tersenyum dan mengatakan "Iya bener, hebat juga ya ternyata bisa, berarti di basecamp beneran belajar ya".
Di pengujung kelas beliau menyampaikan kutipan yang mirip dengan kutipan dari Ir. Soekarno "Bidiklah cita-citamu ke bintang di langit, apabila melesat akan berada diantara bintang-bintang". Bukan hanya baik beliau pun mampu menginspirasi dan memotivasi bahwasannya kita harus berani bermimpi.
Pak Arif bukanlah sosok seorang yang ekspresif, beliau tampak terlihat dingin namun hatinya sangat mulia. Saat itu, memasuki masa Ulangan dimana semua siswa yang mengikuti ulangan harus membayar SPP terlebih dahulu untuk mendapatkan lembar jawaban dan dapat mengikuti Ulangan. Kondisi saya saat itu menunggak, sudah hampir 3 bulan belum membayar SPP. Karena saya membutuhkan lembar jawaban agar dapat mengikuti Ulangan, saya coba memberanikan diri untuk memohon agar dapat lembar jawaban pada TU yang mengelola. Namun sayang, tidak ada hasil yang positif justru saya dimarahi oleh pihak TU.
Di akhir pembicaraan, pihak TU berkata "Coba bicarakan dengan pak Arif, beliau Wakil Kepala Sekolah bidang Akademik. Kalau beliau meng-iya-kan nanti akan saya kasih". Tak lama pak Arif pun masuk ruang TU, tanpa pikir panjang saya menghampirinya dengan membawa lembar SPP. Beliau tak banyak bicara hanya kalimat "Hadeuhhh si Dede" langsung mengambil lembar SPP yang saya pegang dan mencap lunas seluruhnya. Lalu beliau ambil lembar jawaban dan berkata "Ini ambil sana Ulangan dulu". Kejadian ini terlalu singkat namun sangat berkesan, dengan perasaan senang saya ucapkan terima kasih berkali kali sambil berjalan keluar menuju kelas. Sejak saat itu biaya SPP saya dibayarkan oleh beliau sampai lulus.
Kebaikan pak Arif tidak berhenti sampai disana, ia menawarkan saya dengan beberapa rekan untuk mengikuti les bahasa inggis yang mana ia memanggil guru dari Amerika. Meskipun alasan ia mengundang orang Amerika menjadi guru les bahasa inggris untuk mengajar anaknya. Namun, ia tetap mempedulikan kami untuk dapat bergabung ikut belajar.
Singkat cerita saat ini saya sudah lulus dari masa SMA bahkan juga sudah lulus Kuliah, namun sosoknya terus ada di dalam diri ini. Kebaikan dan ketulusan yang beliau berikan menjadi salah satu pondasi dan motivasi saya untuk membangun mimpi. Harapan saya semoga sosoknya terus ada didalam jiwa para guru-guru hebat saat ini.
Tulisan ini dibuat sebagai ucapan terima kasih dan bentuk hormat saya kepada sosok guru yang telah berjuang dan berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih dan Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2022.
Komentar
Posting Komentar