Langsung ke konten utama

Sharing Pengalaman SNMPTN

    Tahun 2015, Alhamdulillah diterima masuk Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Mungkin dari sebagian orang berkata lolos SNMPTN itu Hokki(?) yaps, sayapun sama dulu pernah beranggapan seperti itu. Tapi setelah saya ketahui, semua yang lolos SNMPTN ya memang mereka layak dan pemilihannya pun ga asal karena punya penilaian tersendiri dari diktinya. Jadi tetaplah berbangga hati namun jangan sombong, apabila kalian nanti keterima SNMPTN inget berbangga boleh tapi jangan sampai melukai perasaan rekan kalian yang lain karena harus berjuang di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Beberapa tips yang dapat saya bagikan diantaranya :


1. Matangkan Pilihan
   Pertama itu kalian coba matangkan pilihan, tentukan pilihan sebaik mungkin dengan melihat berbagai kondisi jangan lihat dari satu sudut pandang tapi coba pilih sudut pandang lain pula. Disini jangan asal memilih, jangan karena univnya bagus atau keren tapi pikirkan setelah lulus kalian mau jadi apa? Pikirkan kembali cita cita kalian itu apa? Setelah tau cita cita kalian yang kedua pilih univ yang sesuai dengan jurusan yang kalian mau, jangan lupa libatkan Tuhan dengan berdoa dan meminta petunjuk, bagi muslim dapat melibatkan Allah dengan melakukan solat istiqoroh, minta restu orang tua. Jujur, saya dulu awalnya SNMPTN ingin memilih "Elektronika & Instrumentasi" Universitas Gajah Mada. Karena saya suka robot dan ingin menciptakan robot, sehingga sampai H-2 SNMPTN saya coba diskusi dengan orang tua namun orang tua tidak mengizinkan mereka meminta agar saya tidak jauh dari mereka. Saya tinggal di Bogor dan harus merantau ke Jogja, sayapun coba meyakinkan berbagai cara agar orang tua mengizinkan. 

  Setelah itu ada ajakan teman untuk mengikuti kegiatan "masuk kampus" di IPB disana banyak pameran tiap departemen dan coba saya datangi satu persatu sampai dimana saya akhirnya melihat Stand Fisika IPB yang ramai dipenuhi oleh robot dan pada akhirnya saya coba memikirkannya matang matang. Saya pertimbangkan semua hal yang memang perlu jadi pertimbangan dan akhirnya tanpa disangka saya memantapkan niat untuk di Fisika IPB. Waktu itu saya tidak bilang orang tua kalau saya memilih IPB, mereka pikir saya tetap memilih UGM.

2. Doa yang Konstan
   Setelah itu doa yang konstan kepada Tuhan atau Allah bagi muslim, intinya pasrahkan pada -Nya. Ingat doa tuh senjata yang paling mematikan. Kebetulan dulu itu ternyata ada teman satu bangku saya dikelas beliau juara satu dan ternyata ia memilih Fisika IPB dipilihan pertamanya. Bayangkan bagimana perasaan saya waktu itu, betapa hancurnya saya mendengar kabar bahwa teman yang selama ini berada disamping saya mengajak saya bersaing. Seketika saat itu saya down karena merasa pesimis, dan tak lama saya mulai bangkit kembali saya berpikir "apabila memang bukan rezeki ya tak apa" karena saya sudah mempasrahkan semuanya pada Allah apapun hasilnya pasti tak akan buruk, Allah tau jalan yang terbaik untuk hambanya. Mulai dari situ saya bersemangat belajar untuk SBMPTN karena saya tidak terlalu berharap. 

   Tapi, kalian tau? Semua yang dipasrahkan pada Allah akan indah pada waktunya, itu adalah BENAR. Setelah pengumuman tiba ajaibnya kami berdua lolos SNMPTN di IPB dari satu sekolah yang sama bahkan satu kelas dan satu meja. Jadi, jangan pernah takut untuk meminta pada -Nya pasrahkan saja pasti kalaupun tidak sesuai harapan hati ini tetap tentram. 

   Contoh lain, saya memang tak menguasai semua mata pelajaran disekolah hanya beberapa yang memang saya gemari saja, saat itu saya tantang diri saya. Saya targetkan Ujian Nasional (UN) Mata Pelajaran Fisika saya 100 dan saya pasrahkan kepada-Nya, berdoa dan berusaha terus menerus. Saat UN, saya hanya belajar Fisika sisanya hanya baca baca sekilas saja, karena saya ingin mencapai target saya tadi. Namun sangat disayangkan saya gagal saya hanya kurang 0.72 untuk mencapai target. Tapi saya tidak kecewa karena apa? Walaupun saya tidak bisa mencapai nilai 100 tapi saya menjadi lulusan dengan UN tertinggi di SMA saya. Dan tidak ada yang disangka-sangka SEMUA BISA TERJADI, APAPUN ITU. Catat!

3. Menciptakan Sugesti yang Positif
   Oke setelah menentukan cita-cita, mematangkan pilihan dengan doa dan restu yang selanjutnya adalah hal sepele. Kalian pernah menulis 100 cita cita? Mungkin yang belum coba saja dibuat, karena apa? Dulu semasa saya SMA saya sangat suka menggantungkan harapan. Ingat kata kata Soekarno yang dilontarkan oleh guru saya "Bidiklah cita-citamu ke bintang dilangit, kelak apabila melesat akan berada diantara bintang-bintang" memotivasi saya untuk terus berani bermimpi. Semua cita cita dan harapan sayapun tanpa ragu saya tulis dan saya tempel didinding kamar. Dan ternyata benar perlahan satu persatu mimpi sayapun tercapai dan salah satunya lolos SNMPTN/SBMPTN kalau ga salah saya tulis diurutan ke-23 setelah UN tertinggi. 

   Namun memang tak semua mimpi bisa dicapai, ada beberapa yang memang tidak tercapai pada masa SMA saya pernah menuliskan ingin menjadi ketua OSIS tapi tidak tercapai. Apakah saya kecewa? Awalnya ya saya kecewa karena saya merasa tidak mampu untuk mencapainya, tapi rezeki saya  justru menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI IPB) saat ini, lebih keren bukan dibanding ketua OSIS?

   Selain itu saya pernah mengikuti seminar untuk siswa yang galau pilih PTN, saat itu si motivator mengatakan "belilah aksesoris seperti stiker PTN yang kalian mau, lalu pasang dibalik pintu kamar kalian. Maka setiap kalian ingin tidur pandangilah gambarnya secara sugesti tanpa sadar kalian akan bersemangat untuk menggapainya" dan saya ikuti apa yang motivator tersebut katakan, saya beli stiker saat itu, saya beli stiker UGM dan IPB tapi gatau kenapa yang IPB saya tempel dibalik pintu dan yang UGM malah saya selipakan dibuku, tanpa sadar ternyata itu jadi nyata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hal Tentang Kota Medan, Sumatera Utara

  Medan  adalah   ibu kota   provinsi   Sumatera Utara ,   Indonesia .  Sejarah Medan  berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh  Guru Patimpus  di pertemuan  Sungai Deli  dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan  Kesultanan Deli , sebuah kerajaan  Melayu . Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari  Inggris  pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah  Hindia Belanda  memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan  Karesidenan Sumatera Timur . Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Beikut adalah 10 hal menarik mengenai Kota Medan : 1. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di   Indonesia   setelah   DKI Jakarta , dan   Surabaya   serta kota terbesar di luar Pulau   Jawa , sekaligu

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer

Petani Melahirkan Direktur

 Kali ini tentang cerita dari seorang Direktur hebat di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian. Sebut saja Asmono, beliau merupakan seorang yang terlahir dari keluarga petani. Hidup dilingkungan perkampungan yang cukup jauh dari peradaban kota. Mimpinya saat itu menjadi seorang insinyur pertanian yang hebat.  Minimnya informasi dan sarana prasarana membuat perkembangan dilingkungannya tertinggal. Insinyur merupakan sebuah pekerjaan yang sangat diimpikan banyak orang disana, dan untuk mencapainya sangatlah sulit. Banyak anak muda yang memimpikan namun usahanya belum dapat maksimal baik dari diri sendiri yang belum mampu, ataupun faktor eksternal seperti, ekonomi keluarga yang belum memadai untuk biaya kuliah yang mahal, kekurangan informasi, mindset masyarakat yang enggan untuk berpendidikan tinggi hingga arahan orang tua yang menginginkan anaknya untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya saja mengelola ladang dan sawah. Berbeda dengan anak muda kebanyakan Asmono ju