Langsung ke konten utama

Petani Melahirkan Direktur

 Kali ini tentang cerita dari seorang Direktur hebat di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian. Sebut saja Asmono, beliau merupakan seorang yang terlahir dari keluarga petani. Hidup dilingkungan perkampungan yang cukup jauh dari peradaban kota. Mimpinya saat itu menjadi seorang insinyur pertanian yang hebat. 

Minimnya informasi dan sarana prasarana membuat perkembangan dilingkungannya tertinggal. Insinyur merupakan sebuah pekerjaan yang sangat diimpikan banyak orang disana, dan untuk mencapainya sangatlah sulit. Banyak anak muda yang memimpikan namun usahanya belum dapat maksimal baik dari diri sendiri yang belum mampu, ataupun faktor eksternal seperti, ekonomi keluarga yang belum memadai untuk biaya kuliah yang mahal, kekurangan informasi, mindset masyarakat yang enggan untuk berpendidikan tinggi hingga arahan orang tua yang menginginkan anaknya untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya saja mengelola ladang dan sawah.

Berbeda dengan anak muda kebanyakan Asmono justru bersemangat untuk meraih cita-citanya, meski sebagian orang menganggap itu tidak mungkin namun baginya itu adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi. Menyelesaikan pendidikan menengah atas dengan capaian yang sangat baik, mengantarkan dirinya ke salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Sebuah kebanggaan tersendiri, akhirnya keberadaannya diketahui, kemampuannya pun dipercaya dan mampu menjadi mahasiswa.

Asmono berkuliah di fakultas pertanian, semangatnya sebagai mahasiswa tak pernah padam karena setiap mempelajari materi pertanian ia selalu mengingat perjuangan orang tuanya yang bekerja sebagai petani. Keinginan yang kuat untuk merubah nasib dan mencapai cita-cita terus ia pegang hingga lulus dari kampus menjadi seorang insinyur pertanian.

Singkat cerita saat ini Asmono bukan hanya mendapat gelar insinyur, namun telah menyelesaikan pendidikan doktor di Belanda. Bahkan di karirnya sudah menjadi seorang direktur bidang riset dan pengembangan. 

Mungkin jika membaca ceritanya ini terkesan sangat lancar terkait perjalanan hidupnya, namun coba renungkan kembali, sebuah keputusan dan tindakan yang dianggap sulit, yang dianggap berbeda ternyata mampu mengantarkan ke sebuah pilihan yang lebih baik lagi. Pencapaian-pencapaian kita saat ini merupakan buah dari keputusan yang kita ambil di masa lalu. 

Pesan dari Asmono "Jadilah orang yang ber-INTEGRITAS!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hal Tentang Kota Medan, Sumatera Utara

  Medan  adalah   ibu kota   provinsi   Sumatera Utara ,   Indonesia .  Sejarah Medan  berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh  Guru Patimpus  di pertemuan  Sungai Deli  dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan  Kesultanan Deli , sebuah kerajaan  Melayu . Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari  Inggris  pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah  Hindia Belanda  memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan  Karesidenan Sumatera Timur . Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Beikut adalah 10 hal menarik mengenai Kota Medan : 1. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di   Indonesia   setelah   DKI Jakarta , dan   Surabaya   serta kota terbesar di luar Pulau   Jawa , sekaligu

Mengenal Pulau Taliabu, Maluku Utara

Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Maluku Utara, namun secara geografis letak Pulau Taliabu lebih dekat dengan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dibandingkan dengan jarak ke Kota Sofifi yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Pulau Halmahera. Tak heran jika perekonomian Pulau Taliabu sangat bergantung pada Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah karena hampir seluruh kebutuhan pokok diakses dari Luwuk bahkan tak jarang masyarakat melakukan rujukan kesehatan di Rumah Sakit yang terletak di sana, karena jika ke Kota Sofifi terlalu jauh berkali-kali lipat jaraknya jika dibandingkan akses ke Luwuk sehingga memakan waktu yang lama. Bobong yang terletak di Kecamatan Taliabu Barat mer