Ini merupakan sebuah kisah nyata yang dialami oleh masyarakat di salah satu kelurahan di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara yang letaknya tidak jauh dari Kota Medan. Mayoritas masyarakat disana merupakan petani baik petani mandiri, petani lahan sewa, buruh tani maupun pekerja tani di PT Perkebunan Nusantara. Masyarakat di sana mengeluh karena banyaknya Tikus yang mengganggu menjadi hama di lahan pertanian mereka. Setiap panen hasil pertanian mengalami penurunan karena hama Tikus yang terus mewabah. Beberapa solusi sudah diterapkan, mulai dari pemagaran, perangkap Tikus hingga pestisida, namun upaya tersebut belum ada yang mampu menyelesaikan permasalahan hama Tikus. Sampai akhirnya masyarakat sepakat untuk meminta bantuan pemerintah dan beberapa perusahaan terdekat untuk memberikan bantuan, subsidi ataupun CSR berupa pengadaan Berang-berang. Masyarakat khususnya petani hampir seluruhnya menyetujui usulan tersebut, karena sejatinya dalam rantai makanan tentu Tikus merupakan salah satu